Black Myth Wukong Jadi Sasaran ‘Membonceng’: Game Indie di eShop Tuai Kontroversi
Kesuksesan besar Black Myth: Wukong di tahun 2024 tak hanya membawa kebanggaan, tetapi juga menimbulkan kontroversi. Sebuah game indie berjudul Wukong Sun: Black Legend yang muncul di eShop Nintendo dianggap memanfaatkan popularitas Black Myth: Wukong. Praktik ini memicu kemarahan di kalangan gamer, khususnya di Tiongkok, yang merasa game kebanggaan mereka telah disalahgunakan.
Protes Gamer Tiongkok atas Kemiripan Nama dan Box Art
Kemunculan Wukong Sun: Black Legend langsung menarik perhatian komunitas gamer. Meski merupakan game platformer 2D yang berbeda genre dari Black Myth: Wukong, nama dan box art-nya di nilai terlalu mirip. Kemiripan ini dianggap sebagai upaya untuk menipu pembeli yang tidak mengetahui nama asli Black Myth: Wukong, terutama mengingat game ini dinominasikan sebagai Game of the Year di The Game Awards 2024.
Harga game indie tersebut, yang di banderol $7.99, semakin menambah kecurigaan komunitas bahwa ini adalah langkah untuk memanfaatkan ketenaran Black Myth: Wukong. Gamer Tiongkok, yang melihat Black Myth: Wukong sebagai simbol kebanggaan nasional, merasa tidak terima dan melayangkan protes ke Nintendo sebagai penyedia platform.
Masalah Lama eShop Nintendo
Minimnya pengawasan terhadap game yang masuk ke eShop Nintendo menjadi isu utama dalam kontroversi ini. Kasus seperti ini bukanlah yang pertama, mengingat platform tersebut sudah sering mendapat kritik karena kurangnya filter terhadap game imitasi atau promosi yang menjebak.
Beberapa contoh sebelumnya, seperti kasus Unpacking, juga menunjukkan bahwa game-game dengan promosi yang menyesatkan sering lolos ke eShop. Hal ini tidak hanya merugikan gamer tetapi juga mengganggu reputasi developer asli yang karyanya menjadi korban imitasi.
Dampak dan Harapan Gamer
Kontroversi ini menyoroti kebutuhan mendesak bagi platform seperti eShop untuk memperketat regulasi dan pengawasan terhadap konten yang mereka sediakan. Gamer berharap Nintendo segera mengambil langkah tegas untuk mencegah kasus serupa di masa depan, baik melalui proses kurasi yang lebih baik maupun kebijakan yang melindungi developer asli dari praktik pemboncengan.
Kasus Wukong Sun: Black Legend menjadi pengingat bahwa kesuksesan besar seperti yang di alami Black Myth: Wukong juga datang dengan tantangan, termasuk perlindungan terhadap karya dari eksploitasi pihak-pihak tak bertanggung jawab.
Kesimpulan: Belajar dari Kasus Black Myth
Kontroversi ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan terhadap konten digital di platform besar seperti eShop. Selain untuk melindungi konsumen, langkah ini juga di perlukan untuk menjaga integritas karya asli yang telah melalui proses pengembangan panjang.
Bagaimana menurut Anda? Haruskah platform seperti eShop lebih ketat dalam menyaring game yang mereka distribusikan? Mari berbagi pandangan Anda di kolom komentar!
Baca juga : Layanan Berlangganan Ala PS Plus Apakah Sega Akan Membawa Pengalaman Baru?